Renungan hari Sabtu, 7 Desember 2024
Sahabat muda yang terkasih,
Tak terasa sudah seminggu kita menjalani masa Advent, artinya bahwa natal semakin dekat. Semoga kita semua merasakan excitement ini dimana damai suka cita natal akan terasa sangat kuat. Hari ini, dalam Injil Matius 9:35-10:1-6, Yesus berkeliling ke kota-kota dan desa-desa, mengajar di rumah-rumah ibadat, memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit. Ketika melihat orang banyak, Yesus tergerak hati oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba tanpa gembala. Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Kemudian Ia memanggil dua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit. Kisah ini menggambarkan belas kasih Yesus yang mendorong tindakan nyata untuk menyelamatkan jiwa dan menyembuhkan luka.
Hari ini kita juga memperingati Santo Ambrosius, seorang uskup dan pujangga Gereja yang dikenal karena kepemimpinannya yang penuh kasih dan hikmat. Dia yang awalnya adalah seorang gubernur, tergerak hatinya untuk melayani Gereja saat ia dipilih menjadi uskup Milan secara tiba-tiba. Dalam posisinya, ia menjadi seorang pembela iman yang teguh, terutama dalam menghadapi ajaran sesat. Belas kasih Santo Ambrosius tercermin dalam caranya membimbing umat dan melindungi mereka dari kesesatan. Seperti Yesus, ia melihat kebutuhan umatnya dan menjawabnya dengan tindakan nyata.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dipanggil untuk meneladani Yesus dan Santo Ambrosius. Saat kita melihat orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan perhatian, kasih, atau dukungan, kita diajak untuk tidak hanya merasa iba, tetapi juga bertindak. Misalnya, dengan membantu teman yang sedang mengalami kesulitan belajar, mendengarkan curahan hati sahabat, atau berkontribusi dalam kegiatan sosial di lingkungan kita. Sikap belas kasih ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan kasih Allah di dunia.
Don Bosco selalu mengajarkan anak-anaknya sikap siap sedia untuk membantu sesama. Frasa yang biasa digunakan adalah “Ci Vado Io!” yang berarti saya siap berangkat (dalam konteks sukarela membantu). Karya Yesus masih terus berlanjut hingga hari ini, kita diundang untuk ikut berpartisipasi dengan aktif. Karena terdorong oleh iman, semoga kitapun menjawab undangan Tuhan dengan berkata: “Ci Vado Io!”
Marilah kita menghidupi sikap belas kasih, belajar untuk mendengar suara hati, dan berani bertindak demi kebaikan sesama. Dengan menjadi terang bagi dunia, kita menunjukkan bahwa cinta Kristus hidup dalam diri kita. Amin.
By: Bruder Linus, SDB